Tuhan.. pada angan yang tak sampai
ia hembuskan jerit tertahan
dari lubuk kelam yang tak berkesudahan
berharap masa hapus perlahan
goresan peristiwa yang semakin melebur dengan waktu
semesta pun berkehendak sama
namun siapa sanggup memisahkan senja dari jingganya?
merintih dan meronta jinakkan asa yang menggeliat
menghimpit relung jiwa dan benak di kepala
haruskah melarungkan sejumput asa tersisa
pada binar mentari pagi yang menyapa?
ia,
terhimpit sepi
sendiri, memendam
bila kisah kehilangan arah
kemana hendak berlabuh
kegamangan merajam bilah memori
hentak rasa menerjang marka
namun..
sepercik sinar membebat nurani
untuk kembali..
(tepisunyi, 0900700011)