Sabtu, 17 September 2011

Ketika Langit Tumpah Ruah

setelah angin membisikkan kabar akan kedatangan anugerah berupa rerintik nan syahdu
hujan pun turun membasahi kerontang perjalanan
meleburlah mereka dalam balutan pesona derau yang memutih

saat itu pula kau singgah di benak dan fikiranku
tentang geletar masa lalu yang sempat menoreh luka dalam memori
kembali menyapa bersama gigil yang menghunjam

segera kubasuh risauku dengan mantram penawar
agar menyatu bersama aura yang terpancar dari gelisah waktu
kepasrahan merajam jiwa

dan ketika awan telah tuntas meluapkan butirbutirnya
hingga melesap ke dalam celahcelah bumi
alam pun berhenti meliukkan tarian hujan

senyap
sejuk merasuk
menjamah setiap selsel saraf

meneruka warna baru pada ruang terbentang
oksigen berhamburan
menelusup lubuk terdalam

dariMu, untuk kami..

(tepisunyi, 01709011)