Rabu, 19 Oktober 2011

Udara Pagi


Hamparan padi menguning
Kabut belum beranjak seutuhnya
Alam masih bernaung dalam gigil udara basah

Perlahan sorot mentari menguak selimut kabut
Tinggalkan tetes embun pada ujung runcing dedaunan
Terdengar riuh ceracau itik dari bilik sederhana

Sepeda ontel dikayuh dengan penuh daya
Di atas jalan membentang
Mengarah pasti pada sepetak harap dari lahan tersisa

Semua mengalun di bawah naungan selimut tipis awan pagi
Pada sebuah jalan lurus berkerikil yang selalu kusuka
Dengan aroma, warna, dan suara yang tersaji

Energi dari alam, untuk kita
Semoga tidak terganti oleh hadirnya debu dan sekat batas
Yang musnahkan siklus kehidupan

(tepisunyi, 020010011)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar