Kamis, 11 Oktober 2012, seluruh
murid RA Persis 08 berkesempatan mengunjungi Brimob Polda Jawa Barat, yang
terletak di Jalan Kolonel Achmad Syam No. 17 A Sumedang, namun masyarakat
sekitar lebih mengenalnya dengan nama Jalan Sayang. Tujuan kunjungan ini adalah
untuk memperkenalkan profesi Polisi khususnya kesatuan Brigade Mobil atau yang lebih
dikenal dengan Brimob, sehingga diharapkan semua murid nantinya dapat mengenal
lebih dekat dengan tugas Polisi.
Seluruh murid berkumpul di halaman
RA tepat pukul 07.00 WIB. Kemudian Bu Ina Andriani, selaku Kepala Sekolah
memberikan sambutan singkat sebelum keberangkatan.
Sambutan Ibu Kepala Sekolah
Setelah itu mereka langsung menuju
lapangan parkir dimana dua buah bus telah menanti. Satu bus untuk murid-murid
RA bersama Ibu dan Bapak Guru, sedangkan satu bus lagi untuk orangtua murid.
Rute yang dilalui adalah jalan tol Buah Batu lalu keluar dari gerbang tol
Cileunyi. Karena kondisi lalu lintas lancar jadi perjalanan hanya ditempuh selama 30 menit
saja.
Kehebohan di Dalam Bus
Ketika sampai di lokasi, murid-murid
beristirahat sebentar lalu berbaris menuju lapangan bola, untuk mendapatkan
sambutan dari Pasilat Satbrimob Jabar Bapak Kusdinar. Lalu mereka mendapatkan
pelajaran singkat tentang baris-berbaris. Diantaranya aba-aba untuk bergeser ke
kanan ataupun ke kiri, dan memberi hormat.
Sambutan dari Pak Kusdinar "Hormat Gerak!"
Setelah itu untuk memperlancar
jalannya kegiatan, murid-murid dibagi dua kelompok, laki-laki dan perempuan. Murid
laki-laki terlebih dahulu menaiki kendaraan Barracuda dan Panser, sementara murid
perempuan berkumpul di teras pendopo untuk mendapatkan pemaparan dari Bapak
Kris tentang fungsi dan kegunaan berbagai macam peralatan tim SAR. Diantaranya
terdiri dari tali, harness, webbing yaitu tali berbentuk pita, carabiner, ascender, kerekan, auto stop,
jangkar, sepatu katak, snorkel, pompa,
lampu belor, tenda, dan panci kecil untuk memasak. Seluruh murid pun mendengarkan dengan antusias
dan tak jarang pula terlontar celoteh lucu dari bibir mereka. Seperti ketika
Pak Kris mengangkat jangkar, ada yang spontan menjawab, “Air mancur,” dan masih
banyak celoteh lainnya.
Pak Kris yang Humoris
Materi selanjutnya adalah pengenalan
tentang peralatan anti huru hara, yang disampaikan oleh Pak Asep. Diantaranya,
yaitu pelontar gas air mata, peluru karet, peluru kosong (tidak mengeluarkan
proyektil), peluru SSI (berukuruan 5,50 mm), magasin (tempat peluru, dengan
jumlah peluru 30 buah), serbuk merica, senjata Laras Licin, tameng, dan aneka
senjata lainnya. Lalu seorang Polisi memperagakan cara memasang masker
pelindung terhadap gas air mata beserta pakaian anti peluru. Semua alat peraga
itu digunakan oleh Polisi saat menghadapi aksi unjuk rasa yang berujung dengan
tindakan anarkis.
Selain itu Polisi tersebut
menjelaskan tips bila terkena gas air mata. Yaitu, jangan menggosok mata dengan
tangan. Lebih baik mencuci kedua mata dengan air secara terus menerus atau
mengoleskan pasta gigi melingkar di sekitar kelopak mata. Karena apabila kedua
mata digosok akan menimbulkan iritasi yang berkepanjangan. Bila terkena mata,
gas air mata ini dapat bereaksi selama dua jam. Kemudian pada sesi ini pun
semua murid mendapatkan kesempatan untuk pemotretan dengan memakai berbagai
senjata yang ada. Tentu saja semua senjata telah dijamin keamanannya.
Selanjutnya murid-murid diberikan pemaparan
mengenai Unit Penjinakkan Bom atau Jibom. Mereka mendapatkan penjelasan tentang
dua jenis bom, yaitu mortir dan granat
tangan. Ternyata kedua jenis bom ini masih banyak ditemukan di beberapa tempat di wilayah
Indonesia. Sehingga mereka mengerti agar segera melapor pada pihak berwajib apabila
menemukan bom seperti itu.
Lalu mereka pun diperkenalkan kepada
beberapa jenis detektor bom, yang
terdiri dari metal detektor, mirror
(sejenis cermin bertangkai panjang) untuk melihat benda-benda yang ada di atas
plafon. Dan ada pula alat proteksi, seperti helm tahan peluru, body face atau baju tahan peluru, body armor yaitu pelindung badan
berbobot 27 kg, dipakai saat mengamankan bom, yang terbuat dari serat kepler.
Kemudian ada pula alat penjinak bom dengan menggunakan kejutan listrik, dan X-Ray portable, yang menggunakan tenaga
nuklir.
Body Armor Mortir dan Granat Tangan
X-Ray Portable Monitor X-Ray Portable
Bagian terakhir adalah penjelasan
tentang kendaraan penyelamatan (Ranmatan), yang terdiri dari Barracuda dan
mobil Panser. Barracuda merupakan produksi Korea, yang diimpor tahun 2003 dan
2007. Pada saat itu berharga 3,2 miliar rupiah. Lalu Panser, tahun 1994, seharga
1,4 miliar rupiah. Ranmatan ini, sesuai dengan
namanya juga dapat digunakan untuk menyelamatkan para pemain bola apabila
terjadi kerusuhan dan digunakan pula saat diadakan konser penyanyi artis papan
atas.
Konvoi Barracuda, Tahun 2007
Murid-Murid Menaiki Barracuda Panser, Tahun 1994
Acara kunjungan hari itu diakhiri dengan makan siang bersama di bawah
tenda yang telah disediakan di lapangan bola. Dan anak-anak pun dengan bebas
bermain di arena jembatan tali yang dikaitkan pada beberapa batang pohon Jati.
Murid-Murid Bermain dengan Gembira
Ada beberapa moto Brimob yang terpampang pada beberapa
tembok batu. Diantaranya tertulis, Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan, Jangan Jadikan
Brimob Serba Boleh, Tapi Jadikan Brimob Serba Mampu, serta Disiplin, Hirarki,
Loyalitas, Kehormatan. Tentu saja kesemua tulisan itu mempunyai arti yang
sangat penting bagi setiap anggota Brimob. Semoga saja seluruh warga Indonesia
dapat lebih menghargai usaha dan kerja keras mereka demi membela keamanan
Negara Republik Indonesia.
HIDUP BRIMOB!!! SELAMAT BERJUANG!! JIHAD FISABILILLAH!! #nya'an ieu mah ;p
BalasHapusbyk cowo ganteng ya Buuun???xixixixi