by Dhini Aprilio on Wednesday, December 15, 2010 at 4:57am
hanya angan yang terburai
layaknya senyawa eter yang mematikan rasa pada raga manusia
saat lara menjelma
lirih senyum mentari selimuti jiwa
menabur butir pelangi dalam kalbu
simpuh yang merapuh pada sudut keinsyafan
tak jua mampu menepis jelaga
yang telah menetap pada anak jiwa
entah hembus angin manalagi
yang sanggup menuangkan getar kerinduan pada hari yang berdendang
menyimpirkan kemolekannya pada langit taman hati
sungguh pada tulang sulbi Adam
telah dititipkan ruh penenang jiwa
dari Sang Pencipta
‘tuk berpadu merengkuh langkah yang terserak
dari bibir tebing yang terkoyak
di ketinggian langit yang bertingkat
dalam tempat yang terjaga,
Lauh Mahfuz
tersimpanlah gemerlap misteri kehidupan yang hakiki
tak kan ada yang sanggup merenggutnya
dari titik pengharapan manusia
(..9 Muharam 1432 H, 05.15..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar