by Dhini Aprilio on Monday, October 4, 2010 at 6:44am
selongsong peluru berkarat
ruang kosong yang bergema
tak sanggup menghibur para kurcaci debu di persinggahan
menumpang pada sepetak sawah
telah ditancapkan tonggak persekutuan
antara pagi dan petang
melewati deru membelenggu
pun seorang anak menikmati es krim
dalam sebuah pesta
tak ada balon tersisa
semua memuai dengan panas yang membakar
suara letusan yang menyiksa
hanya meninggalkan
seiris hati pada pinggan kue berlarik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar