by Dhini Aprilio on Sunday, August 1, 2010 at 4:41am
Bila bintang terbenam
Kemana langkah kan terarah
Tak ingin sesat dan keliru menghampiri
Juga tidak sesuatu terucap dari hasil perbudakan nafsu
Berharap selalu ada cinta untuk tiap perilaku
Yang tersampaikan melalui petunjuk-Nya yang sangat suci
Berbalut keteguhan dan keperkasaan
Yang terpancar dari ufuk yang tinggi
Bila surya tlah capai raga dan tak berjarak
Lahirlah arti dalam diri
Hati tak kan berdusta pada sinar mata menuju
Maka dalih apa lagi yang hendak terlahir
Manusia dan semesta hanya setitik dari kuasa-Nya
Tak ada oksigen untuk menghidupkan keangkuhan
Roda usia merupakan ujian kasih-Nya
Kebermaknaan diri adalah satu dari sejuta harap..
Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya?
(Tidak!) Maka milik Allah-lah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia (Q.S. 53:24-25)
Kemana langkah kan terarah
Tak ingin sesat dan keliru menghampiri
Juga tidak sesuatu terucap dari hasil perbudakan nafsu
Berharap selalu ada cinta untuk tiap perilaku
Yang tersampaikan melalui petunjuk-Nya yang sangat suci
Berbalut keteguhan dan keperkasaan
Yang terpancar dari ufuk yang tinggi
Bila surya tlah capai raga dan tak berjarak
Lahirlah arti dalam diri
Hati tak kan berdusta pada sinar mata menuju
Maka dalih apa lagi yang hendak terlahir
Manusia dan semesta hanya setitik dari kuasa-Nya
Tak ada oksigen untuk menghidupkan keangkuhan
Roda usia merupakan ujian kasih-Nya
Kebermaknaan diri adalah satu dari sejuta harap..
Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya?
(Tidak!) Maka milik Allah-lah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia (Q.S. 53:24-25)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar