by Dhini Aprilio on Saturday, October 23, 2010 at 3:33am
2/3 hidup telah habis untuk menunggu
ragamu hadir dalam barisan mimpi panjang
jiwamu mengharu biru dalam hela nafas
engkaulah diam dalam tawa
gempita berbalut duka
sebait nyanyian rindu dalam belai malam
lembut telah tertanam dikeheningan
berkecambah dalam hingar kehidupan
gelap pun enggan kau pinjam
sebab terang telah mencengkram buana
menghadirkan embrio dari sebuah penantian
setelah dua masa berlalu
sang fajar masih berkayuh disini
mengaduh pada pemilik syair kehidupan
merintih ingin mewujud jenjam
pada angan yang bersahutan
sebuah ruang dengan pintu berselak
menebarkan risau yang menghunjam
menyampuk batas sebuah definisi
terasa senyar menyentuh kalbu
ketika desau angin mengirimkan nama
pada bilik malam pertama
ragamu hadir dalam barisan mimpi panjang
jiwamu mengharu biru dalam hela nafas
engkaulah diam dalam tawa
gempita berbalut duka
sebait nyanyian rindu dalam belai malam
lembut telah tertanam dikeheningan
berkecambah dalam hingar kehidupan
gelap pun enggan kau pinjam
sebab terang telah mencengkram buana
menghadirkan embrio dari sebuah penantian
setelah dua masa berlalu
sang fajar masih berkayuh disini
mengaduh pada pemilik syair kehidupan
merintih ingin mewujud jenjam
pada angan yang bersahutan
sebuah ruang dengan pintu berselak
menebarkan risau yang menghunjam
menyampuk batas sebuah definisi
terasa senyar menyentuh kalbu
ketika desau angin mengirimkan nama
pada bilik malam pertama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar